Manfaat internet sangat tergantung pada produk dan jasa yang akan ditawarkan. Produk yang satu memanfaatkan Internet secara berbeda dengan produk yang lainnya. Tipe atau jenis usaha pun akan turut mempengaruhi cara orang memanfaatkan Internet sebagai sarana bisnisnya, apakah dia seseorang pemasok, distributor atau seorang pengecer.
Berikut ini adalah contoh pemanfaatan dan manfaat Internet sebagai media bisnis:
*) Menciptakan basis bagi klien atau pelangganUntuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh pelanggan harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati, pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis pelanggan. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di Iternet tersebut.
*) Analisa produk dan pasarInternet dapat dijadikan tempat yang baik utuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelangganya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Setelah produk itu diluncurkan maka perusahaan pun dapat memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya. Hal ini sangat mempengaruhi munculnya lowongan untuk cari ide-ide baru!
*) Nasehat dan bantuan pakar di bidangnyaTidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita harus membayar dengan harga sangat mahal.
*) Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerjaSekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui Internet semakin digemari oleh perusahaan-perusahaan. Di Internet terdapat banyak sekali daftar lowongan kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya melalui Internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkantenaga kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di Internet. Riwayat hidup tidak hanya dapat ditampilkan menggunakan web tetapi fasilitasnya juga ada di Internet seperti newsgroup atau usenet.
*) Akses informasi dan penyebaran informasiMempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video conferencing. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.
*) Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murahBerbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat. Seringkali ditemukan keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.
*) Peluang bisnis baruBanyak yang secara terus menerus memanfaatkan Internet untuk mencari ide-ide inovatif dan baru. Pemakai Internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan penelitiannya di Internet tetapi juga ada nya suasana kooperatif di antara pemakai internet. Internet sering puladijadikan forum komunikasi di antara para peminat di bidang masing-masing.
Dari forum-forum komunikasi tersebut sering pula menimbulkan ide produk yang baru dan inovatif. Banyak fasilitas aplikasi yang tersedia di Internet di antaranya FTP, gopher, usenet, telnet, WWW. Dari berbagai fasilitas ada, WWW merupakan aplikasi yang paling banyak dipakai para pemakai individual maupun profesiona atau bisnis.
Senin, 22 Juni 2009
MANFAAT INTERNET UNTUK BISNIS MASYARAKAT
Diposting oleh The Flower is beautiful di 00.56 0 komentar
HARAPAN MELIHAT DUNIA
“Sekolah kita akan kedatangan Internet…”, kata Kepala Sekolah. Beberapa anak yang mencuri dengar pembicaraan tersebut terkesima dengan "sosok" asing yang disebut Internet.Ada perasaan terkejut ketika pertama kali melihat iklan ini di salah satu TV Indonesia. Sambil berusaha menebak-nebak siapa yang membuat program ini, saya tersenyum melihat reaksi lugu setiap bintang iklannya ketika menanggapi kedatangan sosok bernama Internet. Ketika iklan hampir berakhir dan logo sang perusahaan mulai muncul dengan jelas, maka terjawablah siapa yang beriklan. Ada perasaan kagum dan haru, meski diliputi perasaan ragu akan program ini. Seandainya betul-betul dilaksanakan dengan tulus, tentunya usaha ini tidak akan sia-sia. Bukan sekedar karena kepentingan bisnis atau program promosi perusahaan semata.Banyak pemirsa televisi, terutama praktisi di bidang TI, menyatakan kagum dan tersentuh dengan adanya iklan ini. Bahkan ada yang teringat dengan pengalaman masing-masing beberapa tahun yang lalu ketika pertama kali mengenal internet. Karena manfaat dan besarnya peranan internet bagi kehidupan mereka sekarang ini, mereka berharap hal yang sama juga dapat dialami oleh masyarakat desa, terutama pelajar yang direprentasikan dalam iklan tersebut.MahalDi Jawa Tengah, internet mulai masuk ke kota Semarang pada tahun 1995. Dua penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider atau ISP) pada waktu itu ikut membidani ketersediaan akses internet dan promosi penggunaannya di kota ini.Namun karena harga akses internet yang masih mahal serta sosialisasi manfaat dan penggunaan internet yang tidak meluas menyebabkan jumlah penggunanya tidak bertambah secara signifikan. Hanya orang-orang dengan tingkat pendapatan tertentu yang mampu memanfaatkan teknologi ini.Pada saat itu warung internet hanya menyediakan satu komputer yang dapat disewa bergantian dengan harga sewa yang mencapai 12 ribu rupiah per jam namun dengan kecepatan yang jauh di bawah sekarang.Tingginya harga sewa tersebut karena biaya tetap untuk akses internet dan telepon hanya dibebankan kepada satu komputer saja, bukan ke beberapa komputer seperti umumnya warung internet saat ini. Belum adanya pengetahuan tentang software atau hardware yang dapat membagi akses internet ke beberapa komputer turut menyebabkan berbagai keterbatasan ini.Salah satu organisasi mahasiswa, yaitu Internet Club, dan satu unit pengembangan komputer untuk mahasiswa, yaitu UPK-FE, yang berbasis di Semarang, pada waktu itu mencoba untuk memecahkan solusi tersebut dengan memanfaatkan software dan hardware Proxy Router untuk membagi akses internet ke beberapa pengguna.Dengan adanya pembagian tersebut, biaya telepon dan internet dapat dibagi bersama. Meskipun dengan berbekal modem berkecapatan 36Kbps, akses internet dapat dinikmati oleh 20 pengguna secara bersamaan. Meskipun lambat, cara tersebut dapat menghapus dahaga dan keingintahuan akan teknologi ini.Saat ini, internet tidak lagi menjadi hal yang asing lagi. Surat elektronik atau e-mail telah menjadi pemeran penting dalam banyak aktivitas. Bahkan jika tidak memeriksa e-mail setiap hari, ada sesuatu yang kurang. Surat menyurat antara mahasiswa dengan dosen melalui e-mail sudah merupakan hal yang umum untuk mempermudah komunikasi. Batasan-batasan feodal di dunia pendidikan sedikit demi sedikit mulai terkikis melalui komunikasi ini.Sosialisasi ManfaatSeandainya program yang diiklankan tersebut dapat diberikan secara gratis atau murah kepada masyarakat desa dalam jangka waktu tertentu dan dipelihara secara rutin baik pelatihan pemanfaatan internet dan perawatan hardware, maupun sosialisasi, tujuan untuk membuat masyarakat Indonesia melek internet tentunya tidak akan sia-sia.Dengan membuat mereka mengerti manfaat internet, potensi pemanfaatan internet jauh lebih besar dan berkelanjutan. Jika mereka dapat merasakan manfaatnya, tanpa dipaksa dengan kegiatan ekstrakurikuler, internet akan menjadi suatu kebutuhan. Hasil dari kemajuan tersebut bukan hanya akan dirasakan oleh masyarakat pengguna tetapi juga oleh sponsor.Bercermin pada program TI dari kota Kebumen yang sukses menjadi finalis dalam penghargaan “The Stockholm Challenge 2006” di bidang pendidikan dan bersaing dengan berbagai negara di dunia yang memiliki cukup banyak dukungan dalam pemanfaatan TI. Meskipun tidak ada dukungan dari pemerintah dan LSM, komunitas TI di kota Kebumen mampu menghadirkan akses internet secara komersial dan non-komersial di kota ini serta memberikan pelatihan dan sosialiasi manfaat internet secara berkelanjutan untuk dunia pendidikan. Dengan memberikan perhatian lebih kepada dunia pendidikan, mereka percaya bahwa masa depan negara kita dapat menjadi lebih baik.Internet bukan hanya menjadi sarana bagi desa untuk melihat dunia, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan dunia. Guru tidak lagi berpanduan pada buku teks semata, tetapi juga dapat mengembangkan bahan pengajarannya dengan berbagai sumber pengetahuan di internet. Sedangkan bagi siswa, internet dapat menjadi jalan untuk menjawab berbagai keingintahuan mereka ataupun bahkan pekerjaan rumahnya.Harga AksesInternet sebagai salah satu pendorong kemajuan di bidang pendidikan, sudah selayaknya untuk dipikirkan kebijakan harganya. Penetapan harga akses internet yang lebih murah dapat mendorong tingginya frekuensi pemakaian. Dengan frekuensi pemakaian yang meningkat tentunya akan mengembalikan keuntungan provider pada titik semula atau bahkan lebih.Jika kita melihat ke negara tetangga Thailand, yang notabene sama-sama negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, perkembangan internetnya cukup melesat jauh ke depan. Biaya akses internet 24 jam ADSL dengan kecepatan 256 Kbps hanya berkisar 600 Baht atau 150 ribu rupiah setiap bulannya. Sedangkan untuk kecepatan 4 Mbps berkisar 2.200 Baht atau 550 ribu rupiah.Dengan perbandingan dengan biaya akses di Indonesia, biaya semurah itu tentunya membuat banyak pelajar asal Indonesia tertarik untuk memanfaatkannya. Apalagi masih ditambah dengan bonus gratis modem router ADSL, sehingga setiap pelanggan tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli hardware ADSL beserta instalasinya.Jika akses internet murah untuk dunia pendidikan dapat terwujud di Indonesia, ada celah alternatif yang bisa diharapkan untuk mendorong kualitas sumber daya manusia dari dunia pendidikan. Namun apakah hal ini bisa terjadi? Semoga rencana Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk memanfaatkan satelit nasional dan pembuatan backbone internet internasional yang mandiri, tidak menginduk ke Singapura seperti saat ini, dapat mengurangi harga bandwidth sampai 20 hingga 50 persen.
Diposting oleh The Flower is beautiful di 00.43 0 komentar
INTERNET MERAMBAH MASYARAKAT PEDESAAN
Teknologi Informasi Internet Merambah Masyarakat Pedesaan
Internet kini bukan lagi monopoli masyarakat di perkotaan, tetapi sudah merambah warga pedesaan. Para petani di banyak desa sudah merasakan manfaat internet untuk memperoleh informasi tambahan mengenai persoalan pertanian, pasar, harga komoditas, dan sebagainya.
Sudah setahun ini Umar Husein, petani teh rosela asal Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, bersama kelompok tani teh binaannya di Kota Pagar Alam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kota Palembang, Sumatera Selatan, belajar menggunakan internet. Bagi mereka, internet ternyata sangat berguna untuk mencari informasi tambahan mengenai sistem pengolahan dan pemasaran teh rosela.
"Berkat internet, kini saya bisa mendapat pengetahuan tentang berbagai hal, seperti cara pengepakan produk teh, penyajian informasi gizi dari teh rosela, sampai bagaimana strategi menjual teh ini kepada konsumen," ujar Umar, Sabtu (20/10).
Internet sangat mendukung usaha Umar karena memungkinkan ia memperoleh informasi apa pun serta berinteraksi dengan calon pembeli, dengan biaya komunikasi yang relatif murah.
Meski mengaku sangat kikuk pada awalnya, Umar mengatakan belajar internet ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan. "Semua informasi tersedia," ucapnya.
Untuk mendukung usaha dan pengembangan teh rosela di Indonesia, Umar lalu menyebarluaskan manfaat dan cara penggunaan internet kepada para petani teh rosela di OKI, Pagar Alam, dan Palembang.
Ia harus berkeliling tiga kali seminggu ke kelompok-kelompok petani teh rosela. Umar bahkan rela menyediakan satu unit komputer bagi setiap kelompok petani dan menanggung biaya koneksi internet tersebut. Kini Umar dan petani teh rosela binaannya sudah memiliki e-mail pribadi untuk berhubungan dengan calon pembeli. Dengan internet, Umar mengaku biaya komunikasi telepon bisa ditekan.
Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah Gereja St Petrus Kanisius Wilayah Lor Senowo Paroki Sumber yang dikenal dengan nama Gubuk Selo Merapi (GSPi) ikut memperkenalkan diri.
Gereja di lereng Gunung Merapi yang berjarak sekitar 30 km dari Magelang, Jawa Tengah, ini "menyapa dunia" di www.egspi.blogspot.com sejak Juli 2007.
Anton Wijayanto dari Sekretariat Paroki Sumber bersama rekannya, Hariyadi, memasukkan catatan beragam kegiatan yang sudah dilaksanakan berikut agenda kegiatan GSPi selama satu bulan mendatang.
"Setiap kali ada kegiatan baru sebisa mungkin kami segera melakukan up-dating dalam blog," ujar pria lulusan D-3 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, Semarang, ini. Mereka menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sebuah operator seluler.
Upaya untuk tampil di dunia maya, menurut Anton, merupakan salah satu langkah penting untuk memublikasikan sekaligus mempromosikan GSPi.
Takaran pupuk
Di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, pemanfaatan internet dilakukan dengan cara berbeda. Di Telecenter e-Pabelan, lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat milik Pondok Pesantren Pabelan, pengguna yang mayoritas adalah petani memanfaatkan internet guna mengeruk informasi tentang pertanian. "Soal dosis pupuk yang tepat serta benih padi unggul, semuanya kami ajarkan agar mereka bisa mendapatkan informasinya sendiri melalui internet," ujar Hardi, fasilitator Telecenter e-Pabelan.
Semula program pengenalan internet ini mendapat dukungan dana hibah dari Program Pembangunan PBB (UNDP). Namun, sejak tahun 2006 hingga sekarang program ini menggunakan dana mandiri, hasil dari uang penyewaan fasilitas internet.
Telecenter e-Pabelan mengenakan biaya akses Rp 2.000 per jam untuk kelompok petani dan sewa penggunaan komputer untuk keperluan lain Rp 1.000 per jam.
Hardi mengakui, pada awal pendampingan pengenalan internet di masyarakat pedesaan memang sangat sulit. "Jangankan mengenal, untuk memegang keyboard saja tangan mereka gemetaran," katanya.
Kini sudah ada 10 kelompok petani yang aktif menggunakan internet, setiap kelompok beranggotakan 15 hingga 25 orang. "Melalui internet, saya sekarang tahu bagaimana caranya melakukan sistem pertanian organik" tutur Muslimah, seorang petani Desa Pabelan.
Kesadaran petani itu pulalah yang mendorong tumbuhnya warung internet (warnet) di pedesaan. Ezra (18) mengaku tak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Yogyakarta untuk dapat mengakses internet. Di Desa Tegal Piyungan, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, tempat Ezra tinggal, kini sudah ada warnet.
Terkait makin meluasnya internet ke pedesaan, Direktur Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB Armein ZR Langi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang harus disiapkan untuk mewujudkan internet masuk desa, yaitu infrastruktur jaringannya, aplikasi, konsep pengelolaannya, dan kesiapan penggunanya.
Sementara itu, pakar internet Onno Purbo berpendapat, yang paling siap menerima sosialisasi penggunaan internet masuk desa adalah anak-anak sekolah. (ONI/EKI/DYA/PRA/WKM/THT)
Internet kini bukan lagi monopoli masyarakat di perkotaan, tetapi sudah merambah warga pedesaan. Para petani di banyak desa sudah merasakan manfaat internet untuk memperoleh informasi tambahan mengenai persoalan pertanian, pasar, harga komoditas, dan sebagainya.
Sudah setahun ini Umar Husein, petani teh rosela asal Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, bersama kelompok tani teh binaannya di Kota Pagar Alam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kota Palembang, Sumatera Selatan, belajar menggunakan internet. Bagi mereka, internet ternyata sangat berguna untuk mencari informasi tambahan mengenai sistem pengolahan dan pemasaran teh rosela.
"Berkat internet, kini saya bisa mendapat pengetahuan tentang berbagai hal, seperti cara pengepakan produk teh, penyajian informasi gizi dari teh rosela, sampai bagaimana strategi menjual teh ini kepada konsumen," ujar Umar, Sabtu (20/10).
Internet sangat mendukung usaha Umar karena memungkinkan ia memperoleh informasi apa pun serta berinteraksi dengan calon pembeli, dengan biaya komunikasi yang relatif murah.
Meski mengaku sangat kikuk pada awalnya, Umar mengatakan belajar internet ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan. "Semua informasi tersedia," ucapnya.
Untuk mendukung usaha dan pengembangan teh rosela di Indonesia, Umar lalu menyebarluaskan manfaat dan cara penggunaan internet kepada para petani teh rosela di OKI, Pagar Alam, dan Palembang.
Ia harus berkeliling tiga kali seminggu ke kelompok-kelompok petani teh rosela. Umar bahkan rela menyediakan satu unit komputer bagi setiap kelompok petani dan menanggung biaya koneksi internet tersebut. Kini Umar dan petani teh rosela binaannya sudah memiliki e-mail pribadi untuk berhubungan dengan calon pembeli. Dengan internet, Umar mengaku biaya komunikasi telepon bisa ditekan.
Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah Gereja St Petrus Kanisius Wilayah Lor Senowo Paroki Sumber yang dikenal dengan nama Gubuk Selo Merapi (GSPi) ikut memperkenalkan diri.
Gereja di lereng Gunung Merapi yang berjarak sekitar 30 km dari Magelang, Jawa Tengah, ini "menyapa dunia" di www.egspi.blogspot.com sejak Juli 2007.
Anton Wijayanto dari Sekretariat Paroki Sumber bersama rekannya, Hariyadi, memasukkan catatan beragam kegiatan yang sudah dilaksanakan berikut agenda kegiatan GSPi selama satu bulan mendatang.
"Setiap kali ada kegiatan baru sebisa mungkin kami segera melakukan up-dating dalam blog," ujar pria lulusan D-3 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, Semarang, ini. Mereka menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sebuah operator seluler.
Upaya untuk tampil di dunia maya, menurut Anton, merupakan salah satu langkah penting untuk memublikasikan sekaligus mempromosikan GSPi.
Takaran pupuk
Di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, pemanfaatan internet dilakukan dengan cara berbeda. Di Telecenter e-Pabelan, lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat milik Pondok Pesantren Pabelan, pengguna yang mayoritas adalah petani memanfaatkan internet guna mengeruk informasi tentang pertanian. "Soal dosis pupuk yang tepat serta benih padi unggul, semuanya kami ajarkan agar mereka bisa mendapatkan informasinya sendiri melalui internet," ujar Hardi, fasilitator Telecenter e-Pabelan.
Semula program pengenalan internet ini mendapat dukungan dana hibah dari Program Pembangunan PBB (UNDP). Namun, sejak tahun 2006 hingga sekarang program ini menggunakan dana mandiri, hasil dari uang penyewaan fasilitas internet.
Telecenter e-Pabelan mengenakan biaya akses Rp 2.000 per jam untuk kelompok petani dan sewa penggunaan komputer untuk keperluan lain Rp 1.000 per jam.
Hardi mengakui, pada awal pendampingan pengenalan internet di masyarakat pedesaan memang sangat sulit. "Jangankan mengenal, untuk memegang keyboard saja tangan mereka gemetaran," katanya.
Kini sudah ada 10 kelompok petani yang aktif menggunakan internet, setiap kelompok beranggotakan 15 hingga 25 orang. "Melalui internet, saya sekarang tahu bagaimana caranya melakukan sistem pertanian organik" tutur Muslimah, seorang petani Desa Pabelan.
Kesadaran petani itu pulalah yang mendorong tumbuhnya warung internet (warnet) di pedesaan. Ezra (18) mengaku tak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Yogyakarta untuk dapat mengakses internet. Di Desa Tegal Piyungan, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, tempat Ezra tinggal, kini sudah ada warnet.
Terkait makin meluasnya internet ke pedesaan, Direktur Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB Armein ZR Langi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang harus disiapkan untuk mewujudkan internet masuk desa, yaitu infrastruktur jaringannya, aplikasi, konsep pengelolaannya, dan kesiapan penggunanya.
Sementara itu, pakar internet Onno Purbo berpendapat, yang paling siap menerima sosialisasi penggunaan internet masuk desa adalah anak-anak sekolah. (ONI/EKI/DYA/PRA/WKM/THT)
Diposting oleh The Flower is beautiful di 00.37 0 komentar
PEMANFAATAN INTERNET BAGI MASYARAKAT
Peningkatan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya di bidang telekomunikasi, informasi, dan hiburan serta dunia bisnis dirasakan semakin meningkat akibat saling keterkaitan dan ketergantungan umat manusia di dunia dalam era globalisasi saat ini. Salah satu kebutuhan yang paling mencolok peningkatannya adalah kebutuhan akan informasi.Dalam era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat diikuti oleh teknologi informasi. Melalui teknologi informasi seseorang dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Salah satu produk teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana temu kembali informasi adalah Internet.Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat besar, yang terbentuk oleh jaringan-jaringan kecil di seluruh dunia yang saling terhubung satu sama lainnya. Internet berkembang pesat sejak jaringan ini pertama kali sukses dikembangkan dan diujicobakan pada tahun 1969 oleh U.S. Departemen of defen dalam proyek ARPANET (Advanced Research Project Network) (Ramadhani, 2003:3-4).Teknologi informasi menurut Sulistyo-Basuki (1991:87) adalah teknologi yang memanfaatkan informasi, menyimpan, menghasilkan, mengolah dan menyebarkan informasi. Disamping aspek teknologi, informasi juga memerlukan suatu lembaga yang berkompeten dalam mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan serta menemukannya kembali. Dalam hal ini perpustakaan merupakan lembaga yang tepat untuk melaksanakan tugas tersebut. Karena pada hakekatnya perpustakaan merupakan suatu lembaga penyedia sumber informasi (Sulistyo-Basuki, 1991: 6-7 dan Qalyubi, dkk, 2003:15-17). Oleh karena itu, eksistensi dan pentingnya peranan perpustakaan umum dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang beraneka ragam akan semakin diakui oleh masyarakat, terutama masyarakat intelektual.Pencarian informasi dari hari ke hari terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pesatnya laju pembangunan. Pencarian tersebut akan semakin meningkat jika dibarengi dengan peningkatan aktivitas dan pengetahuan serta kesadaran dari masyarakat untuk mengaktualisasikan dirinya. Pada tahap inilah informasi mendapatkan titik yang sangat penting meminjam istilah dari Gramsci yaitu terciptanya “masyarakat yang berintelektual organik” (Simon, 2001:xix).Hadirnya Internet bagi pengguna perpustakaan tidak hanya di manfaatkan dalam hal kebiasaan berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari data atau informasi yang ada di Internet. Tetapi juga, mulai dari sekedar menyampaikan surat menyurat, penyampaian pesan, hingga aktivitas sehari-hari seperti membaca koran, majalah, bahkan sampai kepada proses belajar. Bagi para profesional yang sibuk, maka kehadiran Internet menjadi alternatif terbaik untuk sebagian aktivitas hidup keseharian.Perkembangan Internet mulai terasa pada tahun 1992. Jumlah komputer di dunia yang terhubung satu dengan yang lain ke Internet pada tahun 1992 kurang dari satu juta kumputer. Tahun 1996 jumlah website di seluruh dunia diketahui hanya sekitar 305 ribu buah, dan pada bulan Juli 1999 terjadi lonjakan yang cukup tajam, di mana telah berkembang menjadi puluhan juta website, dan akan terus berkembang menjadi puluhan juta website setiap minggunya. Di Indonesia jumlah dan petumbuhan Internet cukup menunjukkan peningkatan yang tinggi. Pada bulan Juni tahun 2000 saja, AC Nilsen dengan hasil risetnya tentang pengguna Internet di Indonesia disebutkan sudah melampaui 800.000 orang, kecenderungannya meningkat 12 persen pertahun. Pada tahun 2006 diperkirakan jumlah pengguna Internet di Indonesia akan melebihi 15 juta orang dengan jumlah pengguna ISP sekitar 25 persennya (Triton PB, 2006:48-58).Kelebihan sarana Internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan Internet sebagai sarana alternatif yang ideal. Dengan adanya Internet dunia pendidikan juga menjadi penting keberadaannya, lewat fasilitas yang disediakan Internet yaitu memanfaatkan media e-learning menjawab tantangan tersebut (Efendi dan Zhuang, 2005:3).Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang di mungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM dan lain-lain (Hardjito: 2005).Menurut Triton PB (2006:13), Internet juga berperan penting dalam dunia ekonomi dan bisnis. Dengan hadirnya e-commerce, kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu beranjak dari ruangan tempat mereka berada. Fasilitas e-commerce menawarkan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi di Internet. Bagi mereka yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, Internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail maupun chatting. Para pengguna Internet dapat menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya di segala penjuru dunia dalam waktu singkat dan biaya yang relatif murah. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah surat bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam perjalanan lintas benua, maka sebuah e-mail hanya membutuhkan hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut dunia.Bagi mereka yang berniat mencari hiburan, Internet menawarkan pilihan yang berlimpah. Dengan memanfaatkan game server, seseorang dapat bermain game bersama lawan dari negara lain melalui jaringan Internet. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dari dunia entertainment, Internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional. Dengan demikian, segala bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pengguna Internet, baik dalam bentuk suara (voice), data, teks, gambar (still image), maupun yang dalam bentuk aplikasi video (moving picture), secara sekaligus dan dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan satu media yang tersambung ke tempat pelanggan yaitu Internet, dapat dinikmati secara interaktif maupun non-interaktif dan terhubung secara global (Dirdja dalam Koswara, 1998:222).
Diposting oleh The Flower is beautiful di 00.17 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)